jump to navigation

ECONOMIC OUTLOOK 2009 Januari 2, 2009

Posted by pengelolaan keuangan in Fenomena Keuangan.
trackback

Target Pertumbuhan Ekonomi

Prospek kinerja mesin ekonomi Indonesia di tahun 2009 menurut para pengamat ekonomi tidaklah terlalu mengecewakan, meskipun menurut prediksi mereka tahun ini masih dalam kondisi dalam masa penyembuhan. Kalau kita flashback ke 2008, secara riil target pencapaian pertumbuhan ekonomi 2008 adalah 6,2 %, masih dibawah target dalam asumsi APBN-P 2008 sebesar 6,4 %. Target pertumbuhan ekonomi tersebut tidak dapat tercapai dikarenakan financial-crisisekonomi kita mengalami pelambatan ditriwulan III dan IV akibat dampak krisis global. Prediksi kinerja ekonomi 2009 ini masih ditargetkan dalam sikap kehati-hatian pemerintah menimbang situasi krisis keuangan global yang belum pulih. Dalam pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada bulan Agustus lalu menggarisbawahi bahwa target tingkat pertumbuhan 2009 adalah 6.2 persen dan nominal Gross Domestic Product (GDP) mencapai Rp 5.000 triliun. Hal ini berarti target pertumbuhan ekonomi kita masih dalam cakupan angka yang yang wajar untuk dicapai, meskipun para pengamat ekonomi berpendapat bahwa target pertumbuhan masih bisa dinaikkan lagi.

Program Stimulus Ekonomi 2009

Krisis keuangan global yang mendera di penghujung 2008, mendorong pemerintah untuk menyiapkan beberapa program recovery ekonomi di tahun 2009 melalui percepatan pelaksanaan program dalam bidang infrastruktur dan program jaminan sosial. Dengan pelaksanaan program-program tersebut terutama yang bersifat labor intensive diharapkan tercipta lapangan kerja bagi 3 juta orang. Untuk belanja modal dalam infrastruktur, pemerintah mengalokasikan sebesar Rp 90 triliun untuk pembangunan jalan dan jembatan, pelabuhan, irigasi pertanian, jaringan listrik, lintasan kereta api dan telekomunikasi. Sedangkan untuk program perlindungan sosial dan pengentasan kemiskinan, pemerintah masih melanjutkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) dengan alokasi anggaran sebesar Rp 3,7 triliun. Selain itu dengan pemberdayaan masyarakat melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) akan dikucurkan dana sebesar 10,3 triliun untuk pendanaan 5.720 kecamatan. Dari PNPM yang padat karya ini diharapkan dapat menyerap tenaga kerja dalam skala yang besar dimasing-masing daerah kecamatan, karena masing-masing kecamatan akan mendapatkan alokasi sebesar Rp 3 milyar.

Kurs Tukar

Ditahun 2009 ini menurut pengamat ekonomi Dr. Tony Prasetiantono, M.Sc diprediksi bahwa posisi kurs tukar Rupiah tidak dapat diharapkan kembali level sebelum krisis mengingat nilai tukar Rupiah masih mencari mencari equilibrium baru dan kurs rupiah lebih baik bertahan pada kisaran Rp10.000,00-10.500,00. Posisi rupiah pada level ini akan mengurangi konsumsi barang-barang import oleh masyarakat dan hal tersebut akan berdampak positif pada pasar dalam negeri kita. Sudah saatnya kita bersikap bijak, mengalihkan konsumsi barang-barang import ke produk-produk lokal yang tidak kalah mutu dan kualitasnya karena itu akan membantu memperkuat perekonomian kita

Konklusi

Tahun 2009 ini diperkirakan ekonomi Indonesia masih akan mengalami laju pelambatan mengingat akibat dari krisis global yang belum terlihat ujung penyelesaiannya. Meskipun target pertumbuhan sama dengan angka riil pencapaian pertumbuhan ekonomi tahun lalu namun ketahanan ekonomi kita masih terlihat lumayan bagus, sehingga meskipun terkena dampak krisis global namun efeknya tidak terlalu parah. Meskipun prediksi kondisi 2009 ini tidaklah terlalu cerah, namun beberapa pelaku usaha masih tetap optimis akan melakukan ekspansi usahanya. Bagi kita sekalian tahun 2009 ini mungkin masih mendorong kita untuk tetap prihatin dan tetap berdoa agar kondisinya akan ekonomi akan segera membaik. Salam sejahtera selalu.

Komentar»

No comments yet — be the first.

Tinggalkan komentar